Mulyani Makin Bersemangat Melatih Tari Topeng Lengger Khas Wonosobo, Masih Digandrungi Para Remaja

Mulyani Makin Bersemangat Melatih Tari Topeng Lengger Khas Wonosobo, Masih Digandrungi Para Remaja

Banyak kesenian tradisional yang eksistensinya terancam sebab tergerus modernitas.

Bahkan, lebih dari satu terancam atau udah punah sebab tidak ada generasi yang melestarikan.

Menariknya, kesenian topeng lengger khas Kabupaten Wonosobo tak bernasib mirip bersama dengan seni normalitas lainnya.

Kesenian itu konsisten tumbuh di tengah gempuran modernitas.

Baca juga: Prayit Tewas Tertimpa Pohon di Ladang Warga Dusun Ponjen Wonosobo, Ini Penyebabnya

Baca juga: Ditangkap Polisi di Kertek Wonosobo, EN Akui Pesan Sepaket Tembakau Gorilla Via Instagram

Baca juga: Curi Baterai Tower Sinyal di Wonosobo, Dua Pelaku Asal Jakarta Ini Terancam 9 Tahun Penjara

Baca juga: Kecelakaan Maut Kembali Terjadi di Kertek Wonosobo, Truk Hino Tabrak Truk Mitsubishi. 2 Orang Tewas

Di kota kecil berhawa sejuk ini, regenerasi seniman lengger masih konsisten berjalan.

Seperti melalui dunia pendidikan riverspace .

Seperti yang nampak pada Kamis (20/1/2022) sore ini.

Puluhan siswa SMP Negeri 2 Selomerto, Kabupaten Wonosobo antusias mengikuti latihan tari yang menjadi anggota ekstrakurikuler sekolah.

Meski peluh udah mencuci tubuh, mereka tak menghentikan gerakannya.

Bocah belasan th. itu ternyata bukan hanya aktif menari untuk ekstrakurikuler.

Di kampung, mereka terhitung aktif di grup-grup kesenian lengger.

Tingginya animo siswa menari lengger ini menjadi sinyal positif bagi jaman depan kesenian topeng lengger, terutama di Kabupaten Wonosobo.

Guru ekstrakurikuler tari sekaligus seniman asal Kabupaten Wonosobo, Mulyani mengatakan, di SMP Negeri 2 Selomerto, terdapat 122 siswa yang mendaftar ekstrakurikuler tari tradisi.

Ini menjadikan ekstrakurikuler tari normalitas paling banyak diminati dibanding lainnya di sekolah itu.

“Ektrakurikuler tari paling banyak pendaftarnya di sini,” katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (21/1/2022).

Mulyani mengatakan, kesenian lengger di Wonosobo bukannya tanpa tantangan.

Kesenian itu sempat berangsur ditinggalkan seiring menjamurnya hiburan penduduk yang lebih modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *